Archive

Archive for March, 2012

Review Software GIS

30 March 2012 Leave a comment

Pada kesempatan ini softaware open source yang akan di review adalah AccuGlobe dan software GIS berbayar yang akan di review yaitu ArcView.

1. AccuGlobe

(additional functionality available for purchase)
Platform: Windows
• Real-time projection (both vector and raster)
• Support for ECW raster layers
• Support for JPEG 2000 layers
• Support for PNG layers
• Legend grouping – will support groups within groups
• Dynamically show and hide whole or partial themes via legend
• Edit multiple layers at the same time
• No longer restricted to editing a single feature
• Can modify attribute information in either identification window and attribute table
• Incorporates a structure editor
• Supports Undo/Redo
• Can update X,Y attribute columns for point layers
• Copy & Paste multiple attributes
• Can dynamically add/remove fields while in edit mode
• Sorting in attribute table
• Reorder attribute column names
• No longer restricted to a single attribute table
• Enhanced calculation capabilities
• Enhanced statistical evaluation
• Multiple map support
• Hotspots
• Dockable components
• Identification window shows differences between current and previously identified feature
• Attribute data types are differentiated in attribute table & identification window
• Built in script capability
• Built in vector layer checker
• Spatial index supports null geometries
• Anti-alias support
• Cropping of features to ensure that labels are visible when zoomed in
• Managed spatial and attribute indexes
• Enhanced database relates
• Spatial Relate
• Merge multiple layers into one
• Halo effect for label themes
• Integrate remote data with Web Mapping Service (WMS)

For more information and more featured tutorial..kita bisa mencoba masuk ke situs nya : http://www.accuglobe.net/

2. ArcView

1. Data Type
Data-data yang dapat diakses oleh ArcView terdiri terdiri atas 3 tipe data yaitu :
a. Spasial Data
Merupakan data yang memiliki lokasi geografis juga atribut sebagai informasi feature yang ada didalam data tersebut. Data ini dapat berbentuk data vector atau raster dan data atribut sebagai informasinya tersimpan dalam bentuk tabular. Sistem ini disebut juga dengan struktur data geo-relational.
Format data spatial yang dapat diakses oleh ArcView:
1) ArcView shapefiles
2) ARC/INFO coverages
3) ARC/INFO GRID data
4) Image data
5) CAD drawings
6) SDE data (jika Database Access ter-instal)
7) StreetMap data (jika StreetMap ter-instal)
8) TINs (jika 3D Analyst ter-instal)
9) VPF data

b. Data Image
Image adalah data grafik yang menggambarkan atau menjelaskan obyek-obyek tertentu. Obyek-obyek ini diambil dengan alat optikal atau elektronik seperti citra satelit, hasil scan atau foto digital.
Spatial image data merupakan bentuk data raster dimana setial grid, sel atau pixel memiliki nilai tertentu tergantung dari bagaimana image tersebut diambil. Sebagai contoh image remote sensing memiliki pixel yang merepresentatifkan energi cahaya yang terpantul dari permukaan bumi dan ditangkap oleh citra satelit. Jika image tersebut hasil scan maka representasi pixel-nya tergantung pada kemampuan mesin scan menangkap gambar yang discan tersebut.
Ada empat type image yang utama:
1 – Monochrome
2 – Pseudocolor
3 – Grayscale
4 – True color/multiband

Pemahaman ArcView dan Analisa Spasial ArcView men-suport format image sebagai berikut:
• ARC Digitized Raster Grafik (ADRG) (jika di aktifkan ArcView’s ADRG Image
Support)
• BMP
• BSQ, BIL and BIP
• Compressed ARC Digitized Raster Grafik (CADRG) (jika di aktifkan ArcView’s
CADRG Image Support)
• Controlled Image Base (CIB) (jika di aktifkan ArcView’s CIB Image Support)
• ERDAS
• GRID
• IMAGINE (jika di aktifkan ArcView’s IMAGINE image extension)
• IMPELL Bitmaps (Run-length compressed files)
• Image catalogs, adalah kumpulan dari image dengan koordinat referensi yang
dapat diakses sebagai satu logical image theme.
• JPEG (jika di aktifkan ArcView’s JPEG image extension)
• MrSID (jika di aktifkan ArcView’s MrSID image extension)
• National Image Transfer Format (NITF) (jika di aktifkan ArcView’s NITF Image
Support extension)
• Sun rasterfiles
• TIFF
• TIFF/LZW compressed

c. Data Tabular
Data tabular merupakan sumber data yang berisikan atribut setiap feature yang ditampilkan. Data ini dapat diambil dari berbagai dalam berbagai format yang berbeda. Dari data ini pemakai/user dapat menganalisa, membuat symbol dan query.
Sumber-sumber data tabular:
1) dBASE, INFO, and delimited text files
2) SQL database servers. Dengan SQL, dari ArcView dapat menghubungkan spatial data yang dengan server database seperti Oracle atau Sybase.
3) Tabel Atribut Spatial Data
4) Atribut data pada coverage ArcInfo merupakan sumber data tabular yang langsung
dapat dibaca oleh ArcView.

Sumber: met038.files.wordpress.com/2008/09/pemahaman-arcview.pdf

2. Fungsi Analisis
Software ArcView adalah tool yang mudah yang digunakan, memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, me-maintain, menggambarkan dan menganalisa peta dan informasi spatial. ArcView juga mempunyai kemam puan untuk menggambarkan, menyelidiki dan melakukan query dan melakukan analisa spatial. Dengan ArcView, kita dengan cepat dapat mengubah simbol peta, menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul serta mencetak peta dengan kualitas yang baik. ArcView bekerja dengan data tabuler, citra, text file, data spreadsheet dan data grafik.
Dengan ArcView dapat memodifikasi interface yang ada guna mendukung suatu aplikasi. Dapat pula mengubah icon-icon dan terminologi yang digunakan pada interface, mengotomanitasi operasi-operasi, atau membuat interface tertentu untuk melakukan akses ke data tertentu. Juga dapat melakukan komunikasi dengan produk software lain, dimana kita dapat meng-exchange data tanpa melakukan convert dan tanpa meninggalkan ArcView.
Kelebihan penggunaan software Arcview GIS dalam dunia pemetaan atau kartographic adalah dengan terdapatnya fasilitas tools provide yang komplet. Sistem mampu mengkreasikan kualitas peta yang prima, dimana user dapat berkreasidan memperkaya detail detail yang diperlukan untuk lebih atraktif, dan mampu secara efektif menampilkan peta dan informasi lebih komunikatif yang di dapat dari hasil analisa data.
Arc View diperkaya dengan seting dan komposisi tools dan wizard, yang mempercepat mempresentasikan pekerjaan terutama bidang pemetaan. Lingkup pekerjaan pemetaan mempunyai variasi symbol dan warna juga template yang dapat di pergunakan setiap saat. Kelebihan Arc View GIS adalah komposisi dari tool nya yang mampu melakukan features dan digitasi on screen yang dapat dipergunakan untuk membedakan satu obyek dengan obyek lainnya, yakni dengan mempergunakan color ramp, shading data, graduate symbol, chart symbol, untuk kreasi dan memperindah bentuk tampilan peta lebih berkualitas.
Sumber:
http://arcview-belajar-mudah.webs.com/introducingarcview.htm
– met038.files.wordpress.com/2008/09/pemahaman-arcview.pdf

3. Platform
ArcView dapat dijalankan dalam beberapa sistem operasi mulai dari Windows 3.1/ 9x/ NT, atau Macintosh.
Berikut adalah sistem informasi persyaratan, termasuk persyaratan perangkat keras, konfigurasi performa terbaik, dan keterbatasan, untuk ArcView 3.x 3.0.
• Compaq/Digital DIGITAL UNIX 3.2
• Data General AviiON DGUX 5.4R3.10
• HP HP-UX 10.10
• HP HP-UX 9.03
• HP HP-UX 9.04
• HP HP-UX 9.05
• HP HP-UX 9.07
• IBM AIX 4.1.3.0
• IBM AIX 4.1.4.0
• IBM AIX 4.1.5.0
• IBM AIX 4.2.0.0
• IBM AIX 4.2.1.0
• IBM AIX 4.3.0.0
• SGI IRIX 5.2 Sun Solaris 1x
• SunOS 4.1.3
• Sun Solaris 2.5 (SPARC)
• Sun Solaris 2.5.1 (SPARC)

Sumber: http://help.arcgis.com/en/previous_versions/system_requirements/3.0/ArcView3x_30_SystemRequirements.pdf

4. User Forum
ArcView 3.x Users Discussion Forums http://forums.esri.com

Sumber :

http://www.inigis.com

http://erybaary.blogspot.com

Categories: Review Software GIS

Aplikasi SIG di Bidang Kelautan dan Perikanan

30 March 2012 Leave a comment

SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan dan menganalisa objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang bereferensi geografi: (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran

Secara prinsip tujuan umum pemrosesan data pada teknologi SIG yaitu mempresentasikan :

Input
Manipulasi
Pengelolaan
Query
Analysis
Visualisasi

Konsep SIG
Sumber data untuk keperluan SIG dapat berasal dari data citra, data lapangan, survey kelautan, peta, sosial ekonomi, dan GPS. Selanjutnya diolah di laboratorium atau studio SIG dengan software tertentu sesuai dengan kebutuhannya untuk menghasilkan produk berupa informasi yang berguna, bisa berupa peta konvensional, maupun peta digital sesuai keperluan user, maka harus ada input kebutuhan yang diinginkan user, dapat dilihat pada gambar berikut:
Komponen SIG
Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam lima komponen utama yaitu :

Perangkat keras (Hardware)
Perangkat Lunak (Software)
Pemakai (User)
Data
Metode

Untuk mendukung suatu Sistem Informasi Geografis, pada prinsipnya terdapat dua jenis data, yaitu:

Data spasial, yaitu data yang berkaitan dengan aspek keruangan dan merupakan data yang menyajikan lokasi geografis atau gambaran nyata suatu wilayah di permukaan bumi. Umumnya direpresentasikan berupa grafik, peta, atau pun gambar dengan format digital dan disimpan dalam bentuk koordinat x,y (vektor) atau dalam bentuk image (raster) yang memiliki nilai tertentu.

Data non-spasial, disebut juga data atribut, yaitu data yang menerangkan keadaan atau informasi-informasi dari suatu objek (lokasi dan posisi) yang ditunjukkan oleh data spasial. Salah satu komponen utama dari Sistem Informasi Geografis adalah perangkat lunak (software). Dalam pendesainan peta digunakan salah satu software SIG yaitu MapInfo Profesional 8.0. MapInfo merupakan sebuah perengkat lunak Sistem Informasi Geografis dan pemetaan yang dikembangkan oleh MapInfo Co. Perangkat lunak ini berfungsi sebagai alat yang dapat membantu dalam memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab query, dan menganalisis data secara geografis.

Kesempatan kali ini membahas Aplikasi SIG di Bidang Kelautan dan Perikanan

Latar Belakang

Ikan dengan mobilitasnya yang tinggi akan lebih mudah dilacak disuatu area melalui teknologi ini karena ikan cenderung berkumpul pada kondisi lingkungan tertentu seperti adanya peristiwa upwelling, dinamika arus pusaran (eddy) dan daerah front gradient pertemuan dua massa air yang berbeda baik itu salinitas, suhu atau klorofil-a. Pengetahuan dasar yang dipakai dalam melakukan pengkajian adalah mencari hubungan antara spesies ikan dan faktor lingkungan di sekelilingnya. Dari hasil analisa ini akan diperoleh indikator oseanografi yang cocok untuk ikan tertentu. Sebagai contoh ikan albacore tuna di laut utara Pasifik cenderung terkonsetrasi pada kisaran suhu 18.5-21.5oC dan berassosiasi dengan tingkat klorofil-a sekitar 0.3 mg m-3 (Polovia et al., 2001; Zainuddin et al., 2004, 2006). Selanjutnya output yang didapatkan dari indikator oseanografi yang bersesuaian dengan distribusi dan kelimpahan ikan dipetakan dengan teknologi SIG. Data indikator oseanografi yang cocok untuk ikan perlu diintegrasikan dengan berbagai layer pada SIG karena ikan sangat mungkin merespon bukan hanya pada satu parameter lingkungan saja, tapi berbagai parameter yang saling berkaitan. Dengan kombinasi SIG, inderaja dan data lapangan akan memberikan banyak informasi spasial misalnya dimana posisi ikan banyak tertangkap, berapa jaraknya antara fishing base dan fishing ground yang produktif serta kapan musim penangkapan ikan yang efektif. Tentu saja hal ini akan memberi gambaran solusi tentang pertanyaan nelayan kapan dan dimana bias mendapatkan banyak ikan.

Tujuan dilakukannya pembuatan aplikasi SIG dalam bidang kelautan dan perikanan :

Mengetahui ikan di laut berada dan kapan bisa ditangkap
jumlah yang berlimpah merupakan pertanyaan yang sangat biasa didengar.
Meminimalisir usaha penangkapan dengan mencari daerah habitat ikan, disisi biaya BBM yang besar, waktu dan tenaga nelayan
mengetahui area dimana ikan bisa tertangkap dalam jumlah yang besar

Manfaat :

Salah satu alternatif yang menawarkan solusi terbaik adalah mengkombinasikan kemampuan SIG dan penginderaan jauh (inderaja) kelautan. Dengan teknologi inderaja faktor-faktor lingkungan laut yang mempengaruhi distribusi, migrasi dan kelimpahan ikan dapat diperoleh secara berkala, cepat dan dengan cakupan area yang luas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi di lingkungan :

suhu permukaan laut (SST),
tingkat konsentrasi klorofil-a,
perbedaan tinggi permukaan laut,
arah dan kecepatan arus dan tingkat produktifitas primer.

Di bawah ini disajikan salah satu contoh aplikasi penggunaan SIG dan inderaja pada penangkapan ikan tuna di laut utara Pasific (Gambar 1). Disini terlihat bahwa dua database (satelit dan perikanan tuna) dikombinasikan dalam mengembangkan spasial analysis daerah penangkapan ikan tuna. Pada prinsipnya ada 4 layer/lapisan data yang diintegrasikan yaitu suhu permukaan laut (SST) (NOAA/AVHRR), tingkat konsentrasi klorofil (SeaWiFS), perbedaan tinggi permukaan air laut (SSHA) dan eddy kinetik energi (EKE) (AVISO). Parameter pertama (SST) dipakai karena berhubungan dengan kesesuaian kondisi fisiologi ikan dan thermoregulasi untuk ikan tuna; sedangkan parameter yang kedua karena dapat menjelaskan tingkat produktifitas perairan yang berhubungan dengan kelimpahan makanan ikan; sementara parameter yang ketiga berhubungan dengan kondisi sirkulasi air daerah yang subur seperti eddy dan upwelling ; dan parameter terakhir berhubungan dengan indeks untuk melihat daerah subur dan kekuatan arus yang mungkin mempengaruhi distribusi ikan. Data penangkapan ikan tuna (lingkaran putih pada peta yang ditunjukkan dengan tanda panah) diplot pada peta lingkungan yang dibangkitkan dari citra satelit. Sedangkan panel atau layer yang paling atas menunjukkan peta prediksi hasil tangkapan.

Gambar 1 memberi informasi bahwa ikan tuna tertangkap dalam jumlah yang besar (terkonsentrasi) pada posisi sekitar 35oLU dan 160oBT bersesuaian dengan kondisi SST sekitar 20oC dan berassosiasi dengan tingkat klorofil-a sekitar 0.3 mg m-3. Konsentrasi ikan tersebut berada pada posisi positif anomaly permukaan laut (warna merah) yang bertepatan dengan kondisi EKE yang relatif lebih tinggi. Dari Gambar itu terlihat bahwa prediksi hasil tangkapan dengan peluang yang tinggi (dikenal dengan istilah habitat hotspot) juga menkonfirmasi daerah produktif tersebut. Setiap spesies ikan mempunyai karakteristik oseanografi kesukaannya sendiri dan cenderung menempati daerah tertentu yang bisa dipelajari. Hal ini dapat diketahui dengan pendekatan SIG dan inderaja multi-layer tersebut.

Gambar 1. Aplikasi SIG dan inderaja dalam kegiatan penangkapan ikan tuna pada bulan November 2000 (resolusi semua layer citra = 9 Km) (Zainuddin, 2006).

Contoh lain aplikasi SIG di selatan pulau Hokkaido, Jepang dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. Peta ini menunjukkan berbagai informasi spasial yang bisa kita pahami tentang perikanan tangkap di sekitar pulau tersebut, khususnya perikanan cumi-cumi. Disni peta SIG menggambarkan dimana posisi pelabuhan perikanan (fishing port), jarak antara fishing ground (daerah penangkapan) dan pelabuhan, distribusi hasil tangkapan, jumlah kapal yang tersedia. Dari informasi ini dapat dilihat bahwa distribusi musiman daerah penangkapan, hasil tangkapan dan jumlah kapal penangkap akan menghasilkan informasi tentang jalur migrasi spesies cumi-cumi tersebut yaitu cenderung ke utara pada bulan Juni dan kembali ke selatan pada bulan November.

Gambar 2. Peta distribusi daerah penangkapan cumi-cumi dan jumlah kapal dan hasil tangkapannya di sekitar pulau Hokkaido, Jepang pada bulan Juni (kiri) dan November (kanan) (Kiyofuji and Saitoh, 2004).

Sumber :

http://forum.upi.edu/index.php?topic=14435.0

http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/03/sig-memberi-manfaat-kepada-semua-pihak.html

http://regional.coremap.or.id oleh : Dr. Ir. Mukti Zainuddin, MSc. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas
Hasanuddin

Alamat website dengan Aplikasi WebGIS

30 March 2012 Leave a comment

WebGIS merupakan aplikasi Geographic Information System (GIS) yang dapat diakses secara online melalui internet / web. Pada konfigurasi WebGIS ada server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dalam hal ini pengguna / client tidak perlu mempunyai software GIS, hanya menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome untuk mengakses informasi GIS yang ada di server.

Keuntungan Menggunakan WebGIS

Perkembangan ke arah masa depan, penggunaan aplikasi WebGIS akan semakin luas dan makin banyak. karena mempunyai beberapa keuntungan sbb:

Bisa menjangkau pengguna yang luas bahkan seluruh dunia, dengan biaya yang cukup murah.
Pengguna tidak perlu perangkat lunak khusus, cukup menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, Google Chrome dan lain sebagainya.
Bisa menyajikan peta interaktif seperti halnya menggunakan perangkat lunak GIS desktop.
Tidak tergantung dari sistem operasi sehingga bisa dioperasikan pada semua komputer dengan berbagai sistem operasi.
Tidak memerlukan software dan tool khusus dalam pengoperasiannya karena pada dasarnya yang diperlukan hanyalah browser yang bisa didapatkan secara cuma-cuma.
Memiliki kemampuan operasi yang setara dengan user interface yang dikembangkan dengan tidak berbasis web.
Bilamana diperlukan sistem bisa dibuat online sehingga bisa diakses oleh semua pengguna yang memiliki akses internet.

Software WebGIS

Banyak software yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi WebGIS baik yang berbayar maupun yang gratis (Free Open Source GIS).

Software WebGIS berbayar

ESRI ArcGIS Server
DEMIS
GeoMedia WebMap
MapInfo MapXtreme

Software FOSGIS, beberapa software dikelola dalam proyek OpenSource GeoSpatial (OSGEO):

MapServer
MapGuide Open Source
ALOV
GeoServer
MapBender
OpenLayer

Software yang digunakan dalam tulisan ini adalah:

MapServer
MapBender
PosgreSQL
ArcView GIS + Gix Extension

Sumber :

http://aw3126.blogspot.com : 2009

Map Object dan Art Object

30 March 2012 Leave a comment

MapObjects adalah kumpulan dari komponen perangkat lunak untuk pemetaan yang digunakan untuk memasukkan peta ke dalam aplikasi. MapObjects dapat dikombinasikan dengan komponen-komponen dari vendor-vendor lain seperti graphing, multimedia, atau objek-objek database. Aplikasi-aplikasi yang telah dibuat dapat disesuaikan sesuai dengan permintaan dari end-user.

MapObjects merupakan sebuah third party component yang bisa digunakan di Visual Basic, Visual C++, Delphi, dan lainnya, agar bisa menampilkan peta beserta navigasi, dan fungsi-fungsi pemetaan lainnya. Karena berupa komponen, maka aplikasi GIS yang dibuat dengan
MapObjects ini dapat dibuat lebih flexible, dapat digabung dalam aplikasi yang lainnya, dan dapat bebas dalam membuat tampilan. Disini
kita akan menggunakan MapObjects Versi 2. (2.1 atau 2.2) , dan akan dipakai dalam Visual Basic 6.0. Dalam penyampaian materi-nya, akan dibuat berdasar fungsi-fungsi pemetaan baru dari fungsi ini akan di breakdown kedalam object-object apa yang ikut, method dan property apa yang dipakai, dan langsung disertai contoh coding-nya.

ArcObject adalah urat nadi dari seluruh aplikasi ESRI ArcGIS, atau dapat juga disebut batu bata bangunan ArcGIS. Idealnya arcobject ini dipelajari dulu sebelum mempelajari berbagai aplikasi ArcGIS lainnya. Tidak dapat dipungkiri hal ini akan menyulitkan karena arcobject lebih abstrak dibandingkan dengan aplikasi ArcGIS itu sendiri. Harus diakui akan lebih mudah mempelajari ArcMap ibandingkan dengan mempelajari model obyeknya.

Dimana anda mendapatkan arcobject?

Berbeda dengan mapobject, arcobject bukan suatu produk sebagaimana mapobject. Anda bisa mendapatkan arcobject dari tiga produk ESRI ArcGIS, pertama dari ArcGIS Desktop, kedua dari ArcGIS Engine, ketiga dari ArcGIS Server. Jika salah satu dari ketiganya anda install pada komputer, maka secara otomatis anda mendapatkan arcobject tersebut.

Sebagai suatu model obyek, secara teknis ArcObject merupakan kumpulan/pustaka dari ribuan klas-klas yang memiliki properties dan method.

Bagi para pemula dapat mempelajari dulu bahasa pemrograman berorientasi obyek, didalamnya pasti akan dijelaskan apa itu obyek, kelas, property, dan method. Salah satu sumber yang bagus untuk mempelajari dari dasar tentang hal tersebut adalah situs ilmukomputer.com. Anda bisa memilih memulai dari apa saja, entah itu VB, C#, VB.net, dan lainnya.

Obyek dan Klas

Peta, layer, titik, garis, poligon, tabel, kolom, dan baris adalah suatu contoh obyek. Obyek-obyek ini berada dimemori komputer jika suatu aplikasi SIG dijalankan, dan menunggu pengoperasian dari anda sebagai pengguna.

Klas adalah kode yang melatar belakangi obyek, atau kode dibalik obyek yang menjelaskan obyek tersebut. Jadi setiap kelas akan punya keterkaitan dengan suatu obyek. Karena suatu obyek terkait dengan klas, maka untuk mengaksesnya dengan bahasa pemrograman yang kompatibel dengan arcobject. Apa saja bahasa yang kompatibel itu? Visual Basic for Application (VBA), Visual Basic, Visual C++, C++, Java, C#, Python, Visual Basic.net, dan beberapa lainnya.
Artinya arcobject relatif cukup luas untuk dapat diakses dengan berbagai bahasa yang ada.

Sumber :

http://komunitasgis.com

Click to access ITS-NonDegree-7572-7405040007-bab2.pdf

Pengaruh Budaya Asing Terhadap Masyarakat

23 March 2012 Leave a comment

JUDUL : Pengaruh Budaya Asing Terhadap Masyarakat
Nama : Mirza
NPM : 18110065
Kelas : 4KA30

Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Unsur-unsur kebudayaan:

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)

Wujud dan Komponen
Wujud
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Komponen
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
• Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

• Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

• Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier

• Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.

• Estetika
Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

• Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.

Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

Ada tiga faktor yang dapat memengaruhi perubahan sosial:
1. tekanan kerja dalam masyarakat
2. keefektifan komunikasi
3. perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.

Penetrasi Kebudayaan

Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:

Penetrasi damai (penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. Penerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.

Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.

Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

Penetrasi kekerasan (penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.

Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia.

Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Masyarakat

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan Barat sudah mendominanisasi segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat telah menguasai dunia. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur. Timur yang selalu berperadaban mulia, sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.

Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.

Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya#Definisi_Budaya
2. http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-terhadap-budaya-bangsa-indonesia/

Categories: Tugas I

Mitos Suatu Daerah (Mitos Dareah Sumatera Barat – Minang Kabau)

23 March 2012 Leave a comment

JUDUL : Mitos Suatu Daerah (Mitos Dareah Sumatera Barat – Minang Kabau)
Nama : Mirza
NPM : 18110065
Kelas : 4KA30

1. Pengertian Mitos
Mitos adalah satu cerita, pendapat atau anggapan dalam sebuah kebudayaan yang dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu perkara yang pernah berlaku pada suatu masa dahulu, yang kebenarannya belum tentu benar adanya (Harry Lubis, 2009). Mitos, mungkin sama tuanya dengan bahasa itu sendiri. Beberapa mitos dapat bertahan karena memberikan nasehat yang sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Namun, banyak mitos, yang meluas salah satunya adalah mitos sekitar kehamilan dan melahirkan, yang terbukti salah atau tidak efektif sesuai dengan kemajuan kedokteran dan teknologi.

2. Mitos Daerah Sumatera Barat – Minangkabau
Palasik, Bagian dari Kekayaan Mitos dan Mistis di Minangkabau
Apakah anda pernah mendengar istilah ” Palasik ” ? Bagi anda yang berasal dari daerah Sumatera Barat tentu sudah akrab dengan istilah ini. Tapi bagi anda yang bukan berasal dari Minangkabau, palasik merupakan istilah yang mungkin asing bagi anda.
Diantara kisah-kisah mistis di Minangkabau seperti gasiang tangkurak, cindaku, sijundai, urang bunian dan lain lain, palasik adalah mitos dan mistis yang masih top sampai sekarang. Menurut cerita yang berkembang secara turun temurun di Minangkabau, palasik adalah orang yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi dan dengan ilmunya ini palasik dipercaya dapat menghisap darah anak-anak, balita bahkan janin yang berada di dalam kandungan. Makanya banyak ibu-ibu di Minangkabau yang merasa takut untuk membawa keluar rumah bayi atau balitanya dan jika memang mendesak biasanya ibu-ibu memasang jimat penangkal pada salah satu bagian tubuh anaknya.
Saya terinspirasi menulis tentang palasik ini adalah karena selama saya berada di kampung ( Padang dan Bukittinggi ), orang-orang tua selalu mengingatkan saya agar hati-hati jika ingin membawa anak saya yang berumur 14 bulan untuk keluar rumah. Jika ingin membawa ke tempat keramaian seperti pasar atau pusat perbelanjaan, acara resepsi pernikahan,hendak lah membawa sambua. Sambua adalah istilah untuk jimat penangkal dan biasanya sambua di dapat dari orang pintar. Menurut para orang tua, bisa jadi palasik ada di antara orang-orang banyak ini. Saya sebagai anak hanya menuruti nasehat mereka saja. Jujur saja, sebetulnya saya percaya tidak percaya dengan keberadaan palasik ini.

Ilmu palasik diyakini sebagai ilmu yang menurun dalam sebuah keluarga. Jika orang tuanya palasik, maka otomatis anaknya juga palasik dengan syarat harus menjalankan sebuah ritual terlebih dahulu. Konon menurut cerita, di masa lampau orang yang memiliki ilmu palasik harus menikah dengan palasik juga, dan mereka terasing hidup dalam komunitas tersendiri. Tapi pada masa sekarang palasik sukar untuk dikenali sehingga mereka bebas hidup dalam masyarakat.

Terdapat 3 spesialisasi jenis palasik. Pertama, palasik spesialis ibu-ibu hamil, palasik ini memakan bayi yang masih berada di dalam kandungan sehingga bayi yang lahir tanpa ubun-ubun bahkan meninggal dunia. Kedua, palasik spesialis bayi dan anak anak balita, palasik ini menghisap darah bayi dan anak-anak. Jika tidak segera tahu dan segera di obati maka si bayi akan sakit-sakitan bahkan sampai meninggal dunia. Ketiga, palasik spesialis makan bayi yang sudah di kubur. Ada juga istilah palasik kuduang, palasik yang memutus kepala dari badannya dalam mempraktekkan ilmu hitamnya. Kuduang dalam bahasa minang berarti potong atau putus.

Cara palasik mengaplikasikan ilmunya adalah dengan menghisap darah melalui ujung jempol kaki mangsanya, menyapa mangsa atau dapat juga dengan menatap dalam-dalam mangsanya. Jika seorang palasik berhasil melakukan aksinya, maka si anak yang jadi mangsanya akan mengalami panas tinggi, kejang-kejang, muntah, diare yang berkepanjangan dan mata yang selalu mengeluarkan kotoran. Apabila tidak segera di obati ke orang pintar maka bisa berakibat fatal, si anak bisa meninggal dunia.

Tak dapat dipungkiri masyarakat Minangkabau meyakini adanya keberadaan palasik. Sehingga kebanyakan ibu-ibu hamil, bayi yang baru lahir dan balita selalu menyertakan jimat penangkal di tubuh mereka agar terhindar dari bahaya palasik.
Nyata atau tidak palasik merupakan bagian dari kekayaan mitos dan mistis yang dimiliki negeri kita ini. Berserah diri dan berlindung kepada-Nya merupakan jalan terbaik agar terhindar dari segala marabahaya.

Sumber :
1. http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/456/jbptunikompp-gdl-dwiayuagus-22780-2-unikom_d-i.pdf
2. : http://sosbud.kompasiana.com/2011/09/16/palasik-bagian-dari-kekayaan-mitos-dan-mistis-di-minangkabau/

Categories: Tugas I

Pembagian Ilmu

23 March 2012 Leave a comment

JUDUL : Pembagian Ilmu
Nama : Mirza
NPM : 18110065
Kelas : 4KA30

A. Pengertian Ilmu
Kata ilmu dalam bahasa Arab “ilm” yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.

B. Syarat-syarat Ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.

2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.

3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.

4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

5. Religius. segala upaya yang dilakukan dalam mencari ilmu digunakan dalam upaya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Ilmu, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

C. Ciri-ciri Ilmu
Menurut Randall dan Buchker (1942) mengemukakan ciri-ciri umum dari ilmu, diantaranya:
a. Hasil ilmu bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.
b. Hasil ilmu kebenarannya tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan karena yang menyelidiki adalah manusia.
c. Ilmu berisfat obyektif, artinya prosedur kerja atau penggunaan metode ilmu tidak tergantung kepada yang menggunkana, tidak tergantung pada pemahaman secara pribadi.

Menurut Ernest Van Den Haag (Harsojo, 1977) mengemukanan ciri-ciri ilmu, yaitu:
a. Bersifat rasional, karena hasil dari proses berfikir dengan menggunakan akal.
b. Bersifat empiris, karena ilmu diperolah dari dan sekitar pengalaman oleh panca indera
c. Bersifat umum, hasil ilmu dapat dipergunakan oleh manusia tanpa terkecuali.
d. Bersifat akumulatif, hasil ilmu dapat digunakan untuk dijadikan objek penelitian selanjutnya.

D. Pembagian Ilmu dan Contoh-contohnya
1. Ilmu alam
• Fisika
o Akustik
o Astrodinamika
o Astrofisika
o Astronomi
o Biofisika
o Fisika atom, molekul, dan optik
o Fisika bahan padat
o Fisika komputasi
o Dinamika
o Dinamika fluida
o Dinamika kendaraan
o Fisika bahan
o Fisika matematis
o Fisika nuklir
o Fisika partikel (atau fisika energi tinggi)
o Fisika plasma
o Fisika polimer
o Kriogenik
o Mekanika
o Optik

• Biologi
o Anatomi
o Antropologi fisik
o Astrobiologi
o Biokimia
o Biofisika
o Bioinformatika
o Biologi air tawar
o Biologi sel
o Biologi struktur
o Biologi molekul
o Biologi pertumbuhan
o Biologi pertumbuhan evolusioner (“Evo-devo” atau evolusi pertumbuhan)
o Biologi laut
o Botani
o Ekologi
o Entomologi
o Epidemiologi
o Evolusi (Biologi evolusioner)
o Fikologi (Algologi)
o Filogeni
o Fisiologi
o Genetika (Genetika populasi, Genomika, Proteomika)
o Histologi
o Ilmu kesehatan
 Farmakologi
 Hematologi
 Imunoserologi
 Kedokteran
 Kedokteran gigi
 Kedokteran hewan
 Onkologi (ilmu kanker)
 Toksikologi
o Ilmu saraf
o Imunologi
o Kladistika
o Mikrobiologi
o Morfologi
o Ontogeni
o Patologi
o Sitologi
o Taksonomi
o Virologi
o Zoologi

• Kimia
o Biokimia
o Elektrokimia
o Ilmu bahan
o Kimia analitik
o Kimia anorganik
o Kimia fisik
o Kimia komputasi
o Kimia kuantum
o Kimia organik
o Spektroskopi
o Stereokimia
o Termokimia
o Metode Penelitian Komunikasi

• Ilmu bumi
o Geodesi
o Geografi
o Geologi
o Limnologi
o Meteorologi
o Oseanografi
o Paleontologi
o Seismologi

2. Ilmu sosial
• Antropologi
o Arkeologi

• Ekonomi
o Akuntansi
o Manajemen
o Ekonomi Pembangunan

• Ilmu politik

• Linguistik (Ilmu bahasa)

• Psikologi
o Analisis perilaku
o Biopsikologi
o Neuropsikologi
o Psikofisika
o Psikometri
o Psikologi eksperimen
o Psikologi forensik
o Psikologi humanis
o Psikologi industri dan organisasi
o Psikologi kepribadian
o Psikologi kesehatan
o Psikologi klinis
o Psikologi kognitif
o Psikologi pendidikan
o Psikologi pertumbuhan
o Psikologi sensasi dan persepsi
o Psikologi sosial

• Sosiologi

• Kriminologi

• Hukum

• Administrasi Negara

• Adminitrasi Niaga

• Admiministrasi Fiskal

• Ilmu Komunikasi

3. Ilmu terapan
• Ilmu Komputer dan Informatika
o Ilmu komputer
o Ilmu kognitif
o Informatika
o Cybernetics
o Systemics

• Rekayasa
o Ilmu biomedik
o Ilmu pertanian
o Rekayasa listrik
o Rekayasa pertanian

Sumber:
1. http://www.slideshare.net/herdisaksul/apa-itu-ilmu
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu#Bidang-bidang_keilmuan

Categories: Tugas I

Menentukan Koordinat Lokasi Tempat Tinggal Menggunakan Google Maps

16 March 2012 Leave a comment

Untuk menentukan koordinat lokasi tempat tinggal dengan menggunakan google maps dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Dari browser, akses ke http://www.maps.google.com. maka akan muncul gambar berikut:

2. Kemudian klik icon yang terdapat pada peta, yang bertujuan untuk menampilkan lokasi kita, seperti yang terlihat pada gambar berikut :

3. Setelah itu, akan muncul kontak konfirmasi untuk share lokasi kita, pilih always share:

4. Selanjutnya, google maps akan menampilkan lokasi dimana kita berada, yang di tandai dengan titik biru, seperti berikut:

5. Untuk mengetahui koordinatnya, klik kanan pada titik biru (lokasi rumah yang didapat), kemudian pilih What’s Here?, maka akan muncul koordinatnya :

6. Berdasarkan langkah-langkah diatas, di dapat koordinat lokasi tempat tinggal saya yaitu: -6.198955,106.79804.